MANISAN NYINYIR BIKINAN GALUH RAKASIWI, PILIHAN BARU KULINER DI PUTAT WETAN

02 Agustus 2018 02:50:13 WIB

Putat (SIDA)- Desa Putat sudah terkenal dengan kekayaan potensinya, baik potensi kerajinan, potensi perkebunan kakao, potensi kebudayaan, pariwisata dan yang paling cepat berkembang adalah potensi kulinernya.

Desa Putat memiliki kuliner andalan Ingkung Brekat Dalem di Kampung Emas Padukuhan Plumbungan yang berhasil meraih Juara I dalam ajang Festival Ingkung se DIY pada tahun 2016 yang lalu. Selain itu juga da Susu Jagung di Padukuhan Batur, Jambu Kristal dan Snack Imut di Padukuhan Kepil dan masih banyak lainnya. Kini di Padukuhan Putat Wetan memiliki pilihan kuliner baru yang belum ada di wilayah Desa Putat khsusunya. Padukuhan Putat Wetan yang biasanya dikenal dengan kuliner Sompilnya Bu Tugilah, kini potensi berbagai buah-buahan lokal seperti rambutan, mangga, nanas dan kedondong dengan tambahan buah dari luar daerah seperti salak, anggur dan kelengkeng berhasil diramu menjadi manisan pedas yang segar.

Adalah Galuh Rakasiwi, seorang presenter Jogja TV dan penyanyi kondang jebolan Bintang Pantura 2 Indosiar yang kini diperistri oleh Sony Andhang yang merupakan warga Putat Wetan berhasil menciptakan varian baru bagi penggemar kuliner olahan dari buah. Mereka kini tak lagi menikmati lotis atau rujak saja namun kini bisa merasakan sensasi buah-buahan dengan kuah pedas, manis dan segar.

Galuh Rakasiwi memulai usahnya di kediaman orangtuanya, yaitu di Candirejo, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Produknya dijajakan melalaui layanan online dengan memanfaatkan medisa sosial seperti Whatsapp, Instagram dan Facebook. Layanan Cash On Delivery juga diberikan kepada konsumennya.

Area Wonosari memiliki pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Pesanan dari wilayah Wonosari semakin meningkat setiap minggunya. Hal tersebut mendorong Galuh untuk memproduksi manisan yang ia beri label Manisan Nyinyir ini di kediaman sang suami yaitu di Putat Wetan Desa Putat.

“Awalnya usaha ini berawal dari kebiasaan saya mengkonsumsi buah-buahan. Namun menjadi jenuh dengan menu-menu olahan buah yang hanya itu-itu saja. Lalu saya mencoba membuat bumbu manisan sesuai dengan selera saya, ternyata ketika ada temen yang mencicipi katanya enak dan lain dari manisan yang sudah ada, dari situlah saya mencoba memproduksi sesuai dengan orderan yang masuk. Alhamdulillah produk manisan nyinyir ini banyak disukai.” Jelas Galuh.

Galuh mematok harga 15 ribu per box untuk semua menu manisan nyinyir kecuali kelengkeng. Dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah yang lain, kelengkeng dibanderol dengan harga 20 ribu per boxnya. Pelanggan juga bisa menentukan sendiri rasa pedas yang dikehendaki. Galuh menawarkan manisan nyinyirnya dengan level kangen, cemburu, LDR dan level paling pedas yang diberi nama Pelakor. Bahkan tak sedikit pelanggan yang meminta dua kali lipat dari level pelakor.

Untuk pemesanan, calon pembeli bisa melihat menu dan harga di Instagram lalu membuat pesanan melalui pesan atau DM di Instagram. Selain itu juga bisa memesan melalui whatsapp di nomor 085879900149/ 085643511397 untuk are Jogja dan 081931754626 untuk area Wonosari.

Kini usaha Galuh semakin berkembang. Bahkan dia berhasil memberikan tambahan penghasilan bagi tetangga sebagai freeland untuk tenaga pengupasan buah dan layanan COD. Semoga selain menambah pilihan kuliner di Desa Putat, manisan nyinyir ini mampu menjadi tambahan penghasilan bagi lingkungannya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT